Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Saja Etika dan Norma yang Harus Dijaga Saat Negosiasi Gaji?


Negosiasi gaji adalah proses kesepakatan antara rekruter dan kandidat mengenai gaji dari pekerjaan yang ditawarkan. Negosiasi gaji penting untuk dilakukan agar kandidat mendapatkan gaji yang sesuai dengan kompetensi, pengalaman, dan kebutuhan hidupnya. Namun, negosiasi gaji tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa etika dan norma yang harus dijaga agar negosiasi gaji berjalan lancar dan profesional.

Etika Negosiasi Gaji

Etika adalah kaidah atau aturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam pergaulan[^2^][2]. Etika negosiasi gaji adalah kaidah atau aturan yang mengatur tingkah laku kandidat dan rekruter dalam melakukan negosiasi gaji. Etika negosiasi gaji bertujuan untuk menjaga hubungan baik antara kandidat dan rekruter, serta menghindari konflik atau kesalahpahaman yang dapat merugikan kedua belah pihak.

Berikut ini adalah beberapa etika negosiasi gaji yang harus ddijaga saat negosiasi gaji :
  • Jangan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Sebelum negosiasi gaji, kandidat harus melakukan riset mengenai standar gaji untuk posisi yang dilamar, baik di perusahaan yang bersangkutan maupun di industri yang sama. Kandidat harus menentukan rentang gaji yang realistis dan sesuai dengan kualifikasi dan pengalamannya. Jangan menawarkan gaji yang terlalu rendah, karena dapat menimbulkan kesan bahwa kandidat tidak percaya diri atau tidak menghargai dirinya sendiri. Jangan juga menawarkan gaji yang terlalu tinggi, karena dapat menimbulkan kesan bahwa kandidat tidak realistis atau tidak menghormati perusahaan.
  • Jangan terburu-buru atau terlalu lama. Negosiasi gaji harus dilakukan pada waktu yang tepat. Jangan terburu-buru menanyakan atau menawarkan gaji sejak awal proses rekrutmen, karena dapat menimbulkan kesan bahwa kandidat hanya tertarik pada uang, bukan pada pekerjaan itu sendiri. Jangan juga menunda-nunda negosiasi gaji hingga akhir proses rekrutmen, karena dapat menimbulkan kesan bahwa kandidat tidak serius atau tidak menghargai waktu perusahaan. Biasanya, waktu yang ideal untuk negosiasi gaji adalah setelah kandidat mendapatkan tawaran pekerjaan secara resmi dari perusahaan.
  • Jangan bersikap agresif atau defensif. Negosiasi gaji harus dilakukan dengan sikap yang sopan, santun, dan profesional. Jangan bersikap agresif, misalnya dengan menekan, mengancam, atau mengultimatum rekruter, karena dapat menimbulkan kesan bahwa kandidat tidak kooperatif atau tidak menghormati perusahaan. Jangan juga bersikap defensif, misalnya dengan membela, meminta maaf, atau mengeluh, karena dapat menimbulkan kesan bahwa kandidat tidak yakin atau tidak berani. Kandidat harus bersikap percaya diri, tetapi juga fleksibel dan terbuka untuk bernegosiasi.
  • Jangan berbohong atau mengekspos. Negosiasi gaji harus dilakukan dengan jujur, transparan, dan etis. Jangan berbohong, misalnya dengan mengarang atau membesar-besarkan data gaji sebelumnya, karena dapat menimbulkan kesan bahwa kandidat tidak jujur atau tidak dapat dipercaya. Jangan juga mengekspos, misalnya dengan membocorkan atau membanding-bandingkan data gaji dari perusahaan lain, karena dapat menimbulkan kesan bahwa kandidat tidak loyal atau tidak profesional. Kandidat harus menyampaikan data gaji yang valid, relevan, dan dapat dibuktikan, serta menjaga kerahasiaan data gaji dari perusahaan lain.

Posting Komentar untuk "Apa Saja Etika dan Norma yang Harus Dijaga Saat Negosiasi Gaji?"